Pasutri Tewas Mengenaskan Usai Ditabrak Truk di Sorong, Sopirnya Remaja Tanpa SIM

SORONG, iNewssorongraya.id – Kecelakaan maut yang mengerikan terjadi di Jalan Flamboyan, Kelurahan Klasuluk, Distrik Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (22/3/2025) sekitar pukul 11.50 WIT. Sepasang suami istri, Suhendra (29) dan Sharita Nurahmawati (28), tewas mengenaskan di lokasi kejadian setelah sepeda motor Honda Scoopy yang mereka tumpangi dihantam truk Mitsubishi Canter tanpa nomor polisi.
Anak perempuan mereka yang berusia lima tahun, yang turut dibonceng, mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Jhon Piet Wanane Kilometer 22 Kabupaten Sorong untuk mendapat perawatan intensif. Keluarga kecil itu sebelumnya hendak pulang ke rumah mereka di Jalan Tuturuga, Kelurahan Klamasen, Distrik Mariat, sebelum peristiwa tragis tersebut merenggut nyawa kedua orang tua.
Lebih mengejutkan lagi, truk maut tersebut dikemudikan oleh MR, seorang remaja berusia 16 tahun yang tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) dan mengendarai kendaraan besar tanpa nomor polisi.
Menurut Kasat Lantas Polres Sorong, Iptu Jopi Kewilaa, kecelakaan bermula ketika MR melaju kencang dari arah Intimpura menuju SP II dan mencoba menyalip kendaraan lain. Namun, saat berusaha mendahului, truk kehilangan kendali dan menghantam motor Suhendra yang datang dari arah berlawanan.
“Pengemudi truk diduga panik melihat motor di depannya, hingga truk oleng dan langsung menabrak motor korban. Suhendra dan Sharita tewas di tempat akibat benturan keras, sementara anak mereka mengalami luka berat,” kata Iptu Jopi.
Saat ini, pengemudi truk telah diamankan oleh Satlantas Polres Sorong untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, pihak kepolisian terus mendalami kasus ini guna mengungkap lebih banyak fakta terkait kecelakaan tragis yang menggemparkan warga Sorong tersebut.
Peristiwa ini menyisakan duka mendalam dan menjadi peringatan akan bahaya fatal akibat kelalaian serta pelanggaran aturan lalu lintas, terutama ketika kendaraan besar dikemudikan oleh orang yang tidak berkompeten.
Editor : Hanny Wijaya