Menjaga Kedamaian di Distrik Moraid Papua Barat Daya, Sinergi TNI-Polri Jadi Teladan bagi Bangsa

Moraid, iNewssorongraya.id – Di tengah sorotan berbagai insiden yang mencederai sinergitas antara TNI dan Polri, semangat kebersamaan antara dua institusi negara ini tetap kokoh di Distrik Moraid, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya. Di wilayah yang pernah mengalami gangguan keamanan dari kelompok kriminal bersenjata ini, harmoni antara masyarakat, TNI, dan Polri justru menjadi kunci utama dalam menjaga ketenteraman.
Kapolsek Tambrauw, Ipda Dadang Ismail, mengungkapkan bahwa sinergitas antara TNI dan Polri tetap terjalin erat dalam menjaga stabilitas keamanan. “Kami terus berupaya menjaga keamanan bersama masyarakat. Sinergi antara TNI, Polri, dan warga menjadi kunci utama dalam menciptakan kedamaian. Tingkat toleransi antarumat beragama di Tambrauw sangat luar biasa, dan ini yang harus kita jaga bersama,” ujarnya.
Pemandangan harmonis ini terlihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tambrauw. Gereja dan masjid berdiri berdampingan, aparat keamanan hidup rukun, serta anak-anak bermain dengan ceria di desa-desa. Semua ini menjadi bukti bahwa keberagaman dapat menjadi kekuatan dalam membangun kedamaian.
Saat iNewssorongraya.id mengunjungi Distrik Moraid, terlihat bagaimana aparat TNI dan Polri aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat. Dalam momen Ramadan dan perayaan keagamaan lainnya, mereka bahu-membahu bersama warga untuk memastikan keamanan dan kelancaran perayaan. Selain itu, patroli rutin dengan kendaraan roda dua, roda empat, hingga patroli jalan kaki dilakukan guna mencegah potensi gangguan keamanan.
Pendekatan kekeluargaan menjadi strategi utama aparat dalam menjaga ketertiban. Mereka aktif menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat setempat. Simson, salah satu warga Moraid, mengakui pentingnya peran aparat dalam menjaga ketenteraman. “Aparat di sini sering bersilaturahmi dengan kami, para tokoh masyarakat, untuk bersama-sama menjaga keamanan. Kami hidup damai di sini meski sempat ada gangguan keamanan di daerah sebelah. Semua ini berkat kerja sama antara TNI, Polri, dan masyarakat,” ungkapnya.
Tidak hanya masyarakat setempat, tenaga medis yang bertugas di wilayah ini juga merasakan keamanan yang terjaga. “Saat pertama kali bertugas, kami sempat merasa was-was. Namun, seiring waktu, kami merasa nyaman karena aparat di sini sangat peduli dengan keamanan kami. Warga juga sangat ramah dan kekeluargaan sangat terasa,” ujar salah satu tenaga medis Nusantara yang bertugas di Moraid.
Namun, di balik kedamaian yang mereka jaga, aparat TNI dan Polri di daerah ini merasa prihatin terhadap berbagai insiden pertikaian yang melibatkan oknum di institusi mereka. Mereka menyesalkan bahwa masih ada pihak yang lebih mementingkan ego dan arogansi dibanding tugas negara. “Kami ini sama-sama mengemban tugas negara. Jangan sampai perkelahian dan ego pribadi merusak sinergitas yang sudah terjalin,” ujar seorang anggota Polri yang bertugas di Moraid.
Solidaritas dan kekompakan yang ditunjukkan oleh personel TNI-Polri di Distrik Moraid menjadi contoh nyata bagaimana semangat persatuan dapat menjaga stabilitas keamanan. Mereka tidak hanya bekerja sama dalam tugas operasional, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Jika ada permasalahan, mereka selalu mengutamakan komunikasi dan koordinasi. “Di daerah pedalaman seperti ini, komunikasi adalah kunci utama. Kalau ada masalah sedikit, kita koordinasi agar sama-sama tahu dan tetap solid,” ujar seorang prajurit TNI.
Kesolidan aparat keamanan di pedalaman Papua Barat Daya ini menjadi teladan bagi seluruh personel TNI dan Polri di Indonesia. Dengan semangat persatuan dan rasa saling percaya, mereka mampu menciptakan lingkungan yang aman dan damai di tengah tantangan yang ada. Bagi masyarakat setempat, kehadiran aparat yang bersinergi bukan hanya memastikan keamanan, tetapi juga menghadirkan rasa nyaman dan perlindungan bagi mereka.
“Bapak-bapak TNI dan Polri di sini baik semua. Mereka sering membantu kami. Saya suka,” ungkap seorang warga dengan senyum penuh harapan.
Editor : Chanry Suripatty