SORONG, iNewsSorong.id – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VII Kasim melepasliarkan satwa endemik di Taman Wisata Alam (TWA) Sorong, Selasa (21/5/2024). Kegiatan yang melibatkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat Daya ini dalam rangkaian peringatan Hari
Keanekaragaman Hayati Internasional.
Satwa yang dilepasliarkan terdiri dari 7 ekor ular sanca hijau (morelis viridis), 2 ekor biawak hijau (varanus prasinus), 2 ekor sanca coklat (leiopython albertisi), 4 ekor kakatua koki (cacatua galerita), 2 ekor nuri bayan (eclectus roratus) dan 17 ekor kasturi kepala hitam.
Kegiatan tersebut dihadiri Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT KPI, Tenny Elfrida beserta rombongan, perwakilan Pasmar III Sorong, Polairud Polda Papua Barat, Pomal Lantamal XIV/Sorong, Pomad Denpom XVIII/Sorong, Batalyon Infanteri Raider Khusus 762/Vira Yudha Sakti, Kapolsek KP3 Laut Sorong, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Papua Barat Daya (PBD), DLH Kabupaten Sorong, Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan PBD, Balai PPHLHK Wilayah Papua Maluku dan pejabat OPD lainnya.
GM RU VII Kasim, Yodia Handhi Prambara menyebutkan selain dalam momentum Hari Keanekaragaman Hayati Internasional pihaknya juga
rutin melaksanakan biodiversitas sebagai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pada lingkungan sekitar.
"Hal ini juga mendukung Sustainability Development Goals (SDGs) tentang ekosistem darat dan laut," paparnya.
Lanjut Yodia, pelepasliaran satwa endemik dan dilindungi ini menjadi bukti konkret dari komitmen perusahaan untuk menjalankan bisnis berwawasan lingkungan.
"Selain itu sejak 2023 kami juga mendukung pengelolaan 2 kelompok tani hutan di Kabupaten Raja Ampat dan mendukung pengelolaan cagar alam Waigeo Barat dan Waigeo Timur,” ungkap Yodia.
Ditambahkannya, atas kontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati di Papua Barat Daya sejak 2018, Kilang Kasim memperoleh anugerah Konservasi Alam 2023 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Siti Nurbaya Bakar.
"Kilang Kasim menjadi satu-satunya perusahaan yang menerima penghargaan tersebut. Sebelumnya pada 2021 kami telah membangun klinik satwa dan kandang habituasi di TWA Sorong yang kemudian dikelola oleh BBKSDA Papua Barat," tambah Yodia.
Sementara itu ditempat yang sama,
Kepala BBKSDA Papua Barat, Jhony Santoso menyampaikan pihaknya bersama Kilang Kasim berkomitmen melakukan pelestarian keanekaragaman hayati yang meliputi flora dan fauna, habitat dan ekosistem sejak 2018.
"Kami juga telah bekerjasama dengan berbagai stakeholder seperti instansi pemerintah, aparat penegak hukum, perusahaan dan organisasi nirlaba. Kerjasama ini penting untuk mendukung kegiatan konservasi, khususnya di wilayah Papua Barat Daya”, terangnya.
Diketahui satwa-satwa yang dilepasliarkan di TWA Sorong tersebut berasal dari masyarakat yang secara sadar menyerahkan dan upaya aparat penegak hukum menyelamatkan satwa dari penyelundupan.
Sebelum dilepasliarkan, satwa-satwa tersebut telah dilakukan assessment dan proses habituasi sehingga layak dikembalikan ke alam.
Editor : Chanry Suripatty