get app
inews
Aa Read Next : Pasukan Gabungan TNI Polri Berhasil Evakuasi Korban Penembakan OPM di Intan Jaya

Biadab! Demo HAM di Nabire, Massa Perkosa Dua Wanita dan Aniaya Warga

Senin, 08 April 2024 | 00:45 WIB
header img
Dua wanita korban kekerasan dan pemerkosaan oleh massa di Nabire. (FOTO : IST)

 

NABIRE, iNewsSorongRaya.id - Aksi demonstrasi pelanggaran HAM di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah yang dikoordinir oleh Front Rakyat Peduli Hak Asasi Manusia Papua di Nabire, Provinsi Papua Tengah, Jum'at (5/4/2024) berakhir rusuh. 

Aksi Demo ini digelar di 6 titik di Kota Nabire. Mereka menuntut penegakan hukum terkait penyiksaan warga sipil oleh sejumlah oknum TNI  di Kabupaten Puncak beberapa waktu lalu. 

Pihak Kepolisian dipimpin Kapolres Nabire AKBP Wahyu S. Bintoro sebelumnya telah melakukan negoisasi dengan pendemo yang tak memiliki ijin untuk membubarkan diri. Namun upaya negoisasi tersebut berakhir buntu. Massa tetap ngotot untuk melakukan aksi demo. 

Personil Kepolisian dari Polres Nabire yang diback up Pasukan Brimob Yon C Polda Papua terpaksa harus melakukan tindakan tegas untuk membubarkan massa. Polisi beberapa kali menyemprot massa dengan menggunakan mobil water canon dan tembakan gas air mata. 


Aparat kepolisian melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan aksi demonstrasi yang anarkis. (FOTO: iNewsSorongRaya.id)

 

 

Tindakan tegas kepolisian direspon brutal massa pendemo dengan melakukan pelemparan batu kepada petugas. Tak hanya itu, massa juga melakukan blokade jalan menggunakan tiang listrik yang di robohkan. Selain itu massa juga membakar ban bekas di tengah ruas jalan. 

Aparat Kepolisian beberapa kali melepaskan tembakan gas air mata dan tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang semakin tak terkendali. Sejumlah Wanita dan anak-anak berhasil di ungsikan polisi ke tempat yang aman. 


Warga mengungsi akibat demo anarkis massa di Nabire Papua Tengah. (FOTO : iNewsSorongRaya.id)

 

 

Tak terima dibubarkan Polisi, massa yang semakin brutal melakukan tindakan anarkis dengan merusak dan membakar sejumlah rumah warga di sekitar lokasi demo. 

Bukan hanya itu dua wanita yang kebetulan melintas langsung disekap dan diperkosa oleh sejumlah massa. 

Tak berhenti disitu, massa yang kian brutal melakukan pembakaran terhadap dua unit sepeda motor, mereka juga merampas motor milik salah seorang tukang ojek dan melakukan penganiayaan terhadap seorang warga setempat. 


Aparat kepolisian melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan aksi demonstrasi yang anarkis. (FOTO: iNewsSorongRaya.id)

 

 

Kasat Reskrim Polres Nabire, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Bertu Haridyka Eka Anwar mengungkapkan aksi massa yang brutal setelah polisi membubarkan aksi mereka yang tidak mempunyai ijin. Massa melakukan perbuatan keji dengan memperosa dua wanita yang kebetulan melintas di lokasi tersebut. 

" Dua orang wanita menjadi korban kekerasan dan pemerkosaan, yang dilakukan sekelompok massa yang melakukan aksi demo di jalan Jayanti, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire," ungkap Kasat Reskrim. 

Kedua korban yang merupakan warga Kota Nabire sebelumnya hendak menuju wilayah SP dengan menggunakan sepeda motor melalui jalur alternatif di jalan Jayanti karena  adanya aksi demo di jalan utama. 

" Dua  korban masing-masing, inisial A (24) warga Nabire. Dimana kedua korban naik motor dari Smoker mau menuju ke SP melalui jalan Jayanti dikarenakan ada informasi ada demo di jalan utama," ungkap Kasat Reskrim. 

Selanjutnya ketika korban sedang melintas, korban tiba-tiba dihadang oleh massa yang baru saja dibubarkan Polisi. Korban yang ketakutan langsung melarikan diri dengan meninggalkan sepeda motor yang digunakan.

" Kemudian saat mereka sampai di daerah Bambu kuning, korban dihadang oleh massa yang baru saja dibubarkan Polisi," ujarnya. 

" Saat mereka mau lewat mereka dihadang massa dnegan membentangkan rantai sehingga para korban tidak bisa lewat. Korban kemudian melarikan diri meninggalkan kendaraan mereka dan berlari untuk bersembunyi di sebuah rumah yang dibantu seorang ibu pemilik rumah," tambahnya. 

Massa kemudian mengejar kedua wanita tersebut dan melakukan pencarian di rumah tempat keduanya bersembunyi. Namun oleh pemilik rumah mengatakan bahwa kedua wanita tersebut tidak berada di rumah tersebut. 


Polisi selamatkan warga non OAP yang dianiaya massa demonstran di Nabire. (FOTO: IST)

 

 

" Massa mengejar kedua korban ke rumah tempat keduanya bersembunyi. Namun pemilik rumah sempat mengatakan bahwa keduanya tidak ada. Massa kemudian beringas dan mendobrak pintu rumah dan menemukan kedua korban. Korban kemudian berusaha melarikan diri namun berhasil ditangkap oleh massa," bebernya. 

Kedua korban lalu dianiaya dan diperkosa oleh sejumlah pelaku yang merupakan massa demonstran tersebut. Keduanya sempat dianiaya secara keji sebelum diperkosa oleh para pelaku. 

" Korban kemudian dianiaya dengan cara dipukuli dan ditendang. Korban lalu diperkosa oleh para pelaku. Korban pertama diperkosa sebanyak 5 kali dan korban kedua diperkosa sebanyak 7 kali. Setelah perkosa, massa lalu meninggalkan kedua korban dalam kondisi tak berdaya," ungkap Kasat Reskrim. 

" Motor dan ponsel korban dibawa kabur oleh para pelaku.
Korban saat ini dalam perawatan intensif di RSUD Nabire dan visum. Setelah mereka dalam kondisi baik barulah kami akan memeriksa intensif para korban dimintai keterangan," tambahnya. 


Polisi bubarkan aksi demonstrasi massa yang anarkis di Kabupaten Nabire, Papua Tengah (FOTO: iNewsSorongRaya.id)

 

 

Kasat Reskrim menegaskan pihaknya saat ini tengah memburu para pelaku pemerkosaan tersebut. Dimana perbuatan para pelaku merupakan tindak pidana murni. 

" Namun kami tetap melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Karena ini merupakan tindak pidana murni. Kita berkomitmen untuk memburu para pelaku," tegasnya. 

Sementara itu Kapolres Nabire AKBP Wahyu S. Bintoro menilai aksi massa sangat kontraduktif dengan aspirasi mereka yang menolak kekerasan terhadap masyarakat.  Padahal, massa justru melakukan kekerasan dengan membakar, menganiaya hingga memperkosa warga sipil.

"Mereka mendengung-degungkan masalah HAM tetapi mereka sendiri malah justru kontra produktif terhadap aksi dan kegiatan mereka. Mereka melakukan tindakan kriminal yang melakukan aksi kekerasan, pemerkosaan dan pembakaran rumah marbot masjid," ungkap Kapolres. 

Kendati demikian, Kapolres memastikan akan menangkap para pelaku dan menyelidiki motif dari aksi anarkis tersebut. Dia mengaku saat ini situasi Nabire berangsur membaik.


Aparat Kepolisian berusaha memadamkan api yang membakar rumah warga. Demo pelanggaran HAM di Nabire berkahir tragis. Rumah warga dibakar massa dan seorang wanita diperkosa. (FOTO: NewsSorongRaya.id)
 
 

"Kamtibmas secara umum kemarin kita mampu kendalikan dan kondusif hanya saja mereka yang melakukan tindakan ini yang semoga saja ada titik terang bisa kita ungkap kasus itu dan apa motif dibalik ini sehingga membuat rusuh," jelasnya. 

Kita masih lakukan pendalaman dan kita laksanakan patroli pagi-siang dan malam. Kami pantau seluruh Nabire. Dan situasi sudah membaik dan kondusif,tegasnya.

 

Editor : Sayied Syech Boften

Follow Berita iNews Sorongraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut