Rob Kardinal Calon Ketum HIPMI PBD: Saatnya Pengusaha Muda Papua Berhenti Kejar Proyek APBD

STEVANI GLORIA
Caketum BPD HIPMI Papua Barat Daya Rob Raffael Kardinal saat memberikan keterangan pers kepada wartawan.

SORONG KOTA, iNewsSorongraya.id – Kontestasi pemilihan Ketua Umum HIPMI Papua Barat Daya tidak lagi sekadar menjadi ajang perebutan kursi organisasi, tetapi berubah menjadi panggung pertarungan gagasan besar. Hal itu mencuat setelah pengusaha muda Rob Raffael Kardinal resmi mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum, Senin (17/11/2025), sekaligus membawa misi mengakhiri budaya ketergantungan pengusaha muda Papua pada proyek pemerintah.

Rob mendaftar dengan dukungan kuat dari empat BPC HIPMI—Kota Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, dan Tambrauw—yang memberinya mayoritas suara dari enam BPC se-Papua Barat Daya.

“Posisi sekarang saya didukung 4 dari 6 BPC, kalau untuk maju sudah cukup sebenarnya,” ucap Rob usai mendaftar.
Namun ia menolak pendekatan transaksional dalam dukungan politik.

“Kalau dua BPC lainnya punya pilihan lain, itu hak mereka. Saya tidak memaksa,” tegasnya.

Dalam sejumlah pernyataannya, Rob menyoroti masalah laten yang menghambat perkembangan pengusaha muda Papua Barat Daya: budaya mengejar proyek APBD.

“Selama ini kita di Papua identik dengan cari proyek atau jadi kontraktor. Saya ingin membawa kultur baru—menjadi pengusaha yang sesungguhnya,” tegasnya.

Menurutnya, pola pikir tersebut menciptakan ketergantungan jangka panjang, menurunkan kreativitas, dan menutup peluang besar di sektor ekonomi yang berkembang di tingkat global.

Rob bahkan menyebut bahwa dua dekade terakhir dunia usaha di Papua stagnan karena orientasi bisnis hanya berputar di lingkaran proyek pemerintah, bukan pada inovasi.

Yang membedakan Rob dari kandidat lain bukan hanya dukungan politik, tetapi keberaniannya menawarkan alternatif ekonomi baru yang belum pernah menjadi arus utama di HIPMI Papua Barat Daya: ekonomi berbasis keanekaragaman hayati dan karbon kredit.

Ia melihat peluang besar Papua Barat Daya pasca-COP30, ketika Indonesia mulai memperkuat regulasi perdagangan karbon.

“Kesempatan kita menjadi produsen karbon kredit sangat besar. Ini bisa dilakukan melalui kerja sama pemerintah daerah dan pemilik hak ulayat,” katanya.

Sebagai pengusaha yang telah mengantongi izin resmi menjual karbon kredit, Rob menyiapkan rencana untuk melatih para pengusaha muda agar memahami konsep ekonomi hijau dan bisa terlibat langsung.

“Saya mau mengajarkan mereka tentang itu. Saya akan pandu agar peluang ini tidak hanya dinikmati pihak luar, tetapi juga masyarakat lokal,” ujarnya.

Menurut Rob, potensi tersebut belum tersentuh karena selama ini pengusaha muda “menghabiskan energi mengejar proyek”, bukan membangun bisnis yang berkelanjutan dan bernilai jangka panjang.

Rob juga memaparkan hasil diskusi dengan BPC Sorong Selatan yang tengah mengembangkan sektor pangan. Bagi Rob, sektor ini menjadi bukti bahwa Papua Barat Daya memiliki potensi lebih luas dari tambang atau kontraktor.

Ia menyebut wilayah ini menyimpan sumber daya alam yang bisa menopang ekosistem industri pangan modern, termasuk biomassa dan produk turunan yang dapat masuk pasar nasional.

“Potensi kita banyak. Keanekaragaman hayati di Papua Barat Daya luar biasa dan ini bisa menjadi fondasi ekonomi masa depan,” jelasnya.

Meski berada di posisi unggul, Rob menegaskan bahwa kemenangannya—jika terjadi—tidak boleh menciptakan polarisasi.

“Kalau nanti terpilih, saya tetap akan mengajak semuanya. Kita berjalan demokratis saja,” ucapnya.

Ia berkomitmen melakukan konsolidasi menyeluruh dengan seluruh BPC agar HIPMI Papua Barat Daya bergerak dengan satu visi besar.

Musyawarah Daerah pertama HIPMI Papua Barat Daya akan berlangsung di Kota Sorong pada 17–18 November 2025. Selain menentukan nahkoda baru organisasi, Musda ini diperkirakan menjadi titik balik arah kebijakan HIPMI di provinsi termuda Indonesia.

Dengan membawa gagasan perubahan budaya usaha dan transisi ekonomi hijau, Rob Raffael Kardinal kini memosisikan diri bukan hanya sebagai kandidat ketua, tetapi sebagai pembawa ide besar yang menantang tradisi lama dan membuka jalan baru bagi pengusaha muda Papua Barat Daya.

Editor : Hanny Wijaya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network