PEGAF, iNewssorongraya.id – Tim SAR gabungan kembali menemukan tiga jenazah korban banjir bandang dan longsor di Kampung Jim Meyes, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Selasa (20/5/2025). Penemuan ini menambah jumlah korban meninggal menjadi sembilan orang, sementara 11 lainnya masih dalam pencarian.
Proses evakuasi berlangsung dramatis di tengah medan berat dan cuaca ekstrem. Tiga jenazah berhasil dievakuasi pada pukul 09.30 hingga 11.40 WIT, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat di Manokwari untuk proses identifikasi oleh tim DVI.
“Operasi kemanusiaan ini melibatkan 76 personel gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta masyarakat setempat. Hingga kini, evakuasi masih dilakukan secara manual karena alat berat belum bisa dikerahkan akibat akses jalan yang tertutup,” ungkap Yefri Sahabudin, Kepala Kantor SAR Manokwari.
Dari total 24 korban yang dilaporkan, empat orang berhasil selamat, sembilan ditemukan meninggal dunia, dan 11 masih belum ditemukan. Pencarian sementara dihentikan pukul 12.46 WIT karena kondisi cuaca, dan akan dilanjutkan pada hari berikutnya.
Sebelumnya, lima jenazah telah berhasil diidentifikasi yakni Yoseph Ermilianus Efrem, Porman Takaliumang, Okden Wote, Joni Rahawari, dan Oce Takaliumang. Satu korban atas nama Harun Maidodga sudah lebih dahulu diserahkan ke pihak keluarga.
Di tengah operasi kemanusiaan ini, aparat kepolisian juga menyelidiki dugaan aktivitas tambang emas ilegal yang diduga memperparah dampak bencana.
“Kami masih menyelidiki dugaan adanya aktivitas tambang emas ilegal di lokasi banjir bandang. Penyelidikan ini menjadi bagian dari penanganan pascabencana untuk memastikan tidak ada pelanggaran hukum yang memperparah dampak bencana,” tegas Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo.
Saat ini, proses pemetaan lokasi bencana juga dilakukan menggunakan bantuan drone, sementara personel SAR tetap siaga untuk melanjutkan pencarian korban yang belum ditemukan.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait