MANOKWARI, iNewssorongraya.id – Proses pencarian korban banjir bandang di Pegunungan Arfak, Papua Barat, kembali membuahkan hasil. Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel TNI-Polri dan warga setempat berhasil menemukan satu jenazah korban di tengah tumpukan kayu dan material longsor di Kali Meyof, Kampung Meyas, Distrik Catubou, Rabu (21/5/2025) siang.
“Satu korban kami temukan pada pukul 12.38 WIT. Saat ini korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses lebih lanjut,” ujar Kepala Kantor SAR Manokwari, Yefri Sabaruddin.
Dengan penemuan tersebut, total korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor ini mencapai 10 orang. Sementara itu, 10 korban lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian. Dari total 24 korban, hanya empat orang yang berhasil selamat.
Guna mempercepat proses pencarian, Tim SAR gabungan yang semula hanya menggunakan alat manual kini telah mengerahkan alat berat ke lokasi terdampak. Medan berat dan tumpukan kayu yang menghalangi aliran sungai menjadi kendala utama selama proses evakuasi.
“Saat ini fokus kami adalah menyisir area yang diperkirakan masih terdapat korban tertimbun. Pencarian akan kembali dilanjutkan besok pagi,” tambah Yefri.
Hingga hari ini, dari 10 jenazah yang telah ditemukan, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Rumah Sakit Bhayangkara. Dua jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan, sementara empat lainnya masih menunggu proses pengambilan oleh keluarga.
Banjir bandang yang menerjang Kampung Meyas ini terjadi pada Sabtu (17/5/2025) sore, setelah hujan deras mengguyur wilayah Pegunungan Arfak. Selain menelan korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan kerusakan parah pada permukiman warga dan infrastruktur dasar.
Pemerintah Provinsi Papua Barat, bersama instansi terkait, telah menyalurkan bantuan darurat dan membuka posko pengungsian untuk para korban terdampak.
Editor : Chanry Suripatty