NABIRE, iNewssorongraya.id — Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 menembak mati dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap warga sipil bernama Josep Agus Lepa di Kabupaten Dogiyai. Insiden ini terjadi saat upaya penangkapan di Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Kamis (16/5/2025).
Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, menjelaskan bahwa kedua pelaku, Ham Dumupa (25) dan Amoye Pigai alias Martinus Pigai, melakukan perlawanan aktif saat hendak diamankan petugas.
“Dalam proses penangkapan, kedua pelaku menyerang anggota dengan parang. Tim telah memberikan tembakan peringatan, namun karena pelaku terus menyerang, aparat melakukan tindakan tegas dan terukur,” ujar Faizal dalam keterangannya didampingi Waka Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Adarma Sinaga.
Kedua pelaku mengalami luka tembak dan dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Nabire.
Ditemukan Amunisi dan Bukti Digital
Dari hasil pemeriksaan di lapangan, tim gabungan mengamankan 11 butir amunisi kaliber 5,56 mm, dua bilah parang, dua unit telepon genggam (milik korban dan pelaku), satu KTP atas nama Ham Dumupa, dua STNK, dan 14 korek api.
Identifikasi pelaku semakin diperkuat dengan temuan foto-foto di ponsel yang menunjukkan kedua pelaku tengah memegang senjata api dan berada di markas KKB. Polisi menduga keduanya tergabung dalam KKB Kodap XI Odiyai-Dogiyai yang dipimpin Yonatan M. Pigai.
Bukti Video dan Motif Pembunuhan
Keterlibatan Ham Dumupa dan Amoye Pigai juga diperkuat melalui video yang beredar di akun Facebook atas nama “Putuss Pigai”, yang memperlihatkan aksi kekerasan terhadap korban.
Korban, Josep Agus Lepa, ditemukan tewas di rumah milik dr. Daniel Velumangkun di Perumahan Pemda Dogiyai pada 6 Mei 2025. Saat kejadian, korban tengah menjaga rumah tersebut. Polisi menduga pembunuhan dilakukan karena pelaku mencurigai korban sebagai anggota intelijen.
Imbauan Kepada Masyarakat
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum diverifikasi.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya dan tetap menjaga situasi kamtibmas,” tegasnya.
Saat ini, jenazah kedua pelaku berada di RSUD Nabire untuk proses identifikasi lebih lanjut dan menunggu penyerahan kepada pihak keluarga.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait