SORONG, iNewssorongraya.id – Pemantauan hilal 1 Syawal 1446 Hijriah di Kota Sorong, Papua Barat Daya, tidak membuahkan hasil. Kementerian Agama Kota Sorong melaporkan bahwa hilal tidak terlihat saat pengamatan yang dilakukan di Hotel Waigo pada Sabtu (29/3/2025) petang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sorong, Muhudar Wailegi, menyatakan bahwa pemantauan ini merupakan bagian dari program pemerintah melalui Kementerian Agama. “Semua hasil pemantauan akan disampaikan ke pemerintah pusat. Keputusan akhir mengenai 1 Syawal akan ditentukan melalui sidang isbat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kantor Bimas Islam Kota Sorong, Ahmad Lamba Rahangmetan, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pengamatan, hilal terbenam pada pukul 18.13 WIT dengan tinggi -2 derajat, 49 menit, dan 12 detik. “Posisi hilal belum memenuhi syarat visibilitas karena berada di bawah ufuk. Lama hilang di atas ufuk tercatat -9 menit 15 detik,” jelasnya.
Wakil Wali Kota Sorong, Anshar Karim, yang turut hadir dalam pemantauan tersebut, menyebutkan bahwa metode rukyatul hilal menjadi bagian penting dalam penentuan awal bulan Syawal. “Pengamatan hilal ini dilakukan baik secara langsung maupun dengan metode astronomi. Namun, penetapan 1 Syawal tetap menunggu keputusan sidang isbat pemerintah pusat,” katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah Sorong turut serta dalam pemantauan hilal yang berlangsung hingga matahari terbenam. Meskipun kondisi cuaca terpantau cerah berawan, hasil pengamatan tetap menunjukkan hilal tidak terlihat.
Dengan hasil tersebut, kepastian Idulfitri 1446 Hijriah masih menunggu keputusan resmi pemerintah melalui sidang isbat yang digelar pada Sabtu malam. Umat Islam di Kota Sorong dan seluruh Indonesia diimbau menunggu pengumuman resmi dari pemerintah sebelum menetapkan hari raya Idulfitri.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait
