TIMIKA, iNewssorongraya.id– Jenazah dua pendaki, Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono, yang meninggal dunia saat mendaki di Puncak Cartenz, Provinsi Papua Tengah, telah diberangkatkan dari Timika menuju Jakarta pada Senin (3/3/2025) pagi. Kedua jenazah diterbangkan menggunakan pesawat Lion Air pada pukul 10.55 WIT dan dijadwalkan tiba di Jakarta pukul 14.35 WIB.
Kepala SAR Timika, I Wayan Suyatna, mengonfirmasi bahwa seluruh proses evakuasi telah selesai dan memastikan 13 pendaki lain yang berada dalam rombongan tersebut dalam kondisi selamat.
“Jenazah sudah diberangkatkan, sementara 13 pendaki lainnya dalam keadaan sehat,” ujar Wayan di Timika.
Namun, Wayan menyoroti maraknya pendakian di kawasan Puncak Cartenz. Menurutnya, saat proses evakuasi jenazah, tim SAR menemukan banyak pendaki lain yang masih berada di kawasan tersebut. Ia mengaku pihaknya tidak mengetahui secara pasti jumlah pendaki yang berada di Puncak Cartenz, karena kurangnya koordinasi dari pihak-pihak terkait.
“Saat evakuasi, kami melihat masih ada puluhan pendaki lainnya di atas sana. Kami juga tidak tahu apakah mereka memiliki izin resmi atau tidak,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pendaki biasanya menggunakan agen perjalanan sendiri dan masuk tanpa izin yang jelas. Padahal, kawasan tersebut dijaga oleh TNI-Polri dan pihak terkait lainnya.
“Seharusnya ada laporan mengenai jumlah pendaki yang naik. Ini penting supaya jika terjadi kecelakaan, kami bisa cepat bertindak dan tahu siapa yang bertanggung jawab,” tegasnya.
Sebelumnya, Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono dilaporkan meninggal dunia akibat hipotermia saat mendaki di kawasan Taman Nasional Lorentz, yang meliputi Puncak Cartenz. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, dalam keterangannya pada Minggu (3/2/2025), mengonfirmasi penyebab kematian kedua pendaki tersebut.
“Dua pendaki lokal meninggal dunia karena hipotermia di Taman Nasional Cartenz,” kata Benny.
Peristiwa ini kembali menjadi sorotan terkait keamanan pendakian di Puncak Cartenz. Kurangnya pengawasan dan maraknya pendakian tanpa izin menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang dalam mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait