Letak Geografis dan APBD Yang Minim Jadi Kendala Penurunan Stunting di Kabupaten Tambrauw

KIRANA
Penjabat Bupati Tambrauw, Engelbertus Kocu, saat memberikan keterangan pers kepada wartawan terkait langkah Pemkab menangani penurunan Stunting ditengah kondisi geografis daerah yang sulit. (FOTO: iNewsSorong.id - KIRANA)

SORONG, iNewsSorong.id - Walaupun kondisi dan letak geografis yang sulit namun Pemerintah Kabupaten Tambrauw terus bekerja keras untuk melaksanakan program pemerintah pusat upaya penurunan Stunting di wilayah itu. 

Hal tersebut dibuktikan dengan prestasi yang diraih Pemerintah Kabupaten Tambrauw yang berhasil meraih peringkat ke 4 Aksi Konvergensi Penanganan Stunting Tahun 2022 di Papua Barat Daya 

Peringkat tersebut didapatkan Pemerintah Kabupaten Tambrauw berdasarkan hasil penilaian 8 aksi konvergensi penurunan stunting 2022 di Provinsi Papua Barat Daya, yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat Daya. 

Penjabat Bupati Tambrauw Engelberthus G Kocu mengatakan, masih ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam penanganan stunting di Kabupaten Tambrauw. 

Kendala yang dihadapi di Kabupaten Tambrauw, kata Engel, yaitu menyangkut letak geografis. Dimana ada beberapa distrik yang sangat jauh dan kalau mau kesana hanya bisa dengan menggunakan helikopter. Berikutnya yaitu mengenai infrastruktur yang tidak mendukung dan APBD Kabupaten Tambrauw yang sangat minim. 

"Kendala-kendala seperti transportasi dan infrastruktur menjadi penghambat dalam 8 aksi konvergensi Kabupaten Tambrauw dalam menurunkan stunting tahun 2022," tandas Pj Bupati Tambrauw. 

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Tambrauw akan berkolaborasi dengan OPD yang berkaitan, supaya dapat menurunkan stunting.

"Stunting bukan persoalan makanan saja, tetapi semua faktor termasuk tempat tinggal, kesehatan dan lainnya. Setelah kami tiba di FEF, saya akan menggelar rapat bersama OPD terkait untuk membahas tentang langkah percepatan penanganan dan 8 aksi konvergensi turunkan stunting. Mudah-mudahan tahun depan lebih baik lagi," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Bapperida Provinsi Papua Barat Daya Rahman mengumumkan, berdasarkan hasil penilaian kinerja Kabupaten/Kota dalam 8 aksi konvergensi penurunan stunting 2022 di Provinsi Papua Barat Daya, Kabupaten Sorong meraih peringkat 1 dengan total skor 121, peringkat 2 Kabupaten Sorong Selatan dengan skor nilai 105, Kabupaten Maybrat raih peringkat 3 dengan skor nilai 98.

Kemudian peringkat 4 diraih Kabupaten Tambrauw, peringkat 5 diraih Kabupaten Raja Ampat dan Kota Sorong menjadi juru kunci atau peringkat 6 dengan skor nilai 73.

Editor : Sayied Syech Boften

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network