PFA merupakan sekolah bagi putra Papua dengan rentang usia 14 - 15 tahun untuk mengasah bakat dalam bidang olahraga khususnya sepak bola. Menurut Presiden, dalam akademi tersebut, anak-anak akan dilatih tentang kedisiplinan dengan latihan rutin yang didampingi oleh para pelatih dengan reputasi yang baik.
“Di sini nanti untuk meraih prestasi anak-anak digembleng kedisiplinan, digembleng latihan-latihan yang rutin, dan terus didampingi oleh coach yang memiliki reputasi yang baik,” katanya.
Presiden menjelaskan bahwa anak-anak yang telah masuk dalam PFA merupakan talenta berbakat yang telah melalui serangkaian proses seleksi dengan baik. Untuk itu, Kepala Negara berharap anak-anak dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menimba ilmu sepak bola di PFA.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bersama peserta Papua Football Academy (PFA) di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (31/08/2022). (Foto: BPMI Setpres/Lukas)
Dari 477 anak-anak, sebanyak 30 anak telah lolos seleksi untuk masuk PFA . Presiden berharap anak-anak Papua yang masuk PFA agar dapat meraih prestasi di masa depan,
“Ada 477 anak yang diseleksi dan sekarang hanya tinggal 30 anak. Ini adalah bibit-bibit, talenta-talenta yang diseleksi dengan baik, talenta-talenta yang berbakat,” lanjutnya.
Selain sepakbola, Presiden Jokowi menuturkan bahwa anak-anak yang tergabung dalam PFA juga tetap mendapatkan pendidikan formal di sekolah.
“Tidak hanya sepak bola disiapkan juga pendidikan formalnya sehingga tetap sekolah yang diharapkan nanti akan menjadi pemain-pemain bola yang memiliki jiwa percaya diri yang kuat, karakter yang kuat, yang kompetitif, yang sportif, tapi juga pandai dan pintar,” imbuhnya.
Usai menyampaikan sambutan dan melakukan peluncuran PFA, Presiden Joko Widodo nampak bergabung dengan anak-anak siswa PFA bermain bola bersama. Presiden juga tampak berdiskusi dengan tim pelatih.
Turut mendampingi Presiden dalam peluncuran tersebut yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Welas.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait