Pembangunan Dermaga Rakyat Pulau Raam Dipercepat, Gubernur PBD Pastikan Akses Laut Gratis
PULAU RAAM, iNewssorongraya.id – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya mempercepat pembangunan dermaga rakyat di Pulau Raam sebagai upaya membuka konektivitas dan memperbaiki akses mobilitas warga di wilayah kepulauan Sorong. Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu menegaskan bahwa proyek tersebut ditargetkan fungsional paling lambat tahun 2026 dan akan terintegrasi dengan layanan kapal gratis dua kali seminggu.
Kambu menyampaikan hal itu saat mengunjungi masyarakat Pulau Buaya, Kelurahan Raam, Distrik Sorong Kepulauan, Kota Sorong, pada Rabu (26/11/2025). Kunjungan tersebut sekaligus menjadi komitmen pemerintah provinsi dalam mempercepat pemerataan pembangunan di wilayah kepulauan.
Di hadapan warga, Gubernur Elisa Kambu menjelaskan bahwa Pulau Raam selama ini belum memiliki pelabuhan yang memadai. Kondisi itu menyebabkan warga harus menyesuaikan waktu keberangkatan dengan pasang surut air laut.
“Selama ini masyarakat di Pulau Raam belum ada pelabuhan. Melalui APBD Provinsi Papua Barat Daya 2025, kita membangun satu pelabuhan rakyat untuk masyarakat di pulau ini. Pekerjaan sedang dikerjakan oleh penyedia jasa,” ujar Elisa.
Ia menegaskan bahwa pembangunan dermaga tersebut dikejar untuk rampung dalam tahun anggaran 2025. Namun, jika ada keterlambatan teknis, pelabuhan tetap ditargetkan berfungsi maksimal pada 2026.
“Harapannya, 2026 sudah harus fungsional. Dengan adanya pelabuhan ini, masyarakat Pulau Raam yang beraktivitas ke kota maupun kembali ke pulau tidak lagi mengalami hambatan,” kata Kambu.
Gubernur menekankan pentingnya kualitas pekerjaan infrastruktur karena proyek tersebut menggunakan anggaran publik.
“Kepada pihak penyedia jasa, walaupun terkejar waktu, jangan abaikan kualitas. Kita bangun agak mahal sedikit, tapi harus fungsional untuk masyarakat,” ucapnya.
Selain pembangunan dermaga, Pemprov Papua Barat Daya juga menyiapkan dukungan transportasi laut bagi warga Pulau Raam. Menurut Kambu, Kementerian Perhubungan telah menyediakan satu unit kapal perintis yang akan melayani rute ke Pulau Raam secara reguler.
“Kita mendapatkan bantuan kapal perintis dari Kementerian Perhubungan. Rencananya dua kali seminggu masyarakat bisa menggunakan kapal itu secara gratis,” jelasnya.
Langkah tersebut diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat karena Pulau Raam berada dekat dengan Kota Sorong, pusat arus barang dan jasa.
Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat Daya, Viktor Salossa, menyatakan bahwa pembangunan dermaga tersebut merupakan implementasi dari visi dan misi gubernur untuk meningkatkan konektivitas wilayah pesisir dan kepulauan.
“Pembangunan ini bagian dari implementasi visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah, khususnya kawasan pesisir dan kepulauan,” ujar Viktor.
Ia menambahkan bahwa langkah pemerintah provinsi juga sejalan dengan kebijakan nasional melalui Kementerian Perhubungan yang menyediakan layanan angkutan laut gratis di Papua Barat Daya.
“Kami sedang mengusulkan trayek baru, yakni Kota Sorong – Doom – Pulau Jeefman – Raam – Pulau Soop, agar pelayanan transportasi laut semakin merata,” kata Viktor.
Perjalanan dari Kota Sorong menuju Pulau Raam hanya memakan waktu 15 menit menggunakan speed boat atau sekitar 20 menit dengan perahu kayu. Namun tanpa dermaga yang memadai, mobilitas warga selama ini sangat tergantung kondisi cuaca dan pasang surut.
Pembangunan dermaga rakyat di Pulau Raam menjadi titik penting dalam pemerataan pembangunan di Papua Barat Daya, terutama bagi wilayah kepulauan yang selama ini tertinggal dari pusat kota. Dengan tambahan layanan kapal gratis, pemerintah berharap aktivitas ekonomi masyarakat Raam meningkat signifikan dan ketergantungan pada transportasi informal berkurang.
Editor : Hanny Wijaya