get app
inews
Aa Text
Read Next : 19 Napi Kabur dari Lapas, Polisi Kepung Wilayah Nabire dan Terbitkan DPO

Empat Anggota KKB Kodap III Sinak Kembali ke NKRI, TNI-Polri Tegaskan Komitmen Damai Papua

Minggu, 13 Juli 2025 | 13:51 WIB
header img
Empat eks kombatan KKB nyatakan ikrar setia di hadapan tokoh adat dan aparat. Pendekatan persuasif dinilai berhasil redam konflik di Papua Tengah.

 

PUNCAK, iNewssorongraya.id — Upaya menciptakan Papua yang damai dan sejahtera kembali menunjukkan hasil positif. Empat anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari Kodap III Sinak resmi menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam prosesi yang berlangsung khidmat di halaman Markas Koramil 1717-02/Sinak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Rabu (9/7/2025).

Empat eks anggota KKB tersebut yakni Enden Tabuni alias Petiago, Erenus Tabuni alias Sembilan, Kilistu Murib, dan Yopi Tabuni. Mereka berasal dari kelompok pimpinan Tenius Kulua dan Kalenak Murib. Dengan tegas, keempatnya menyatakan meninggalkan jalan kekerasan dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Ikrar kesetiaan dibacakan langsung dan disaksikan oleh aparat TNI-Polri, pemerintah daerah, tokoh agama, serta tokoh adat. Prosesi berlangsung dari pukul 13.50 hingga 14.50 WIT dalam suasana penuh haru dan simbol rekonsiliasi.

“Proses kembali ke pangkuan NKRI ini tidak berdiri sendiri, tapi merupakan buah dari sinergisitas seluruh elemen – aparat keamanan, pemerintah, dan tokoh-tokoh lokal. Kami percaya bahwa Papua yang aman dan sejahtera bisa diwujudkan melalui pendekatan yang menyentuh hati,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H.

Langkah ikrar ini menjadi penegas keberhasilan pendekatan humanis dan dialog terbuka yang selama ini digalakkan oleh Operasi Damai Cartenz bersama pemangku kepentingan lokal. Dengan meninggalkan senjata dan kekerasan, keempatnya menyampaikan harapan untuk hidup damai dan ikut membangun Papua dari dalam sistem negara.

“Langkah ikrar setia ini merupakan bukti bahwa pendekatan humanis dan dialog terbuka dapat membuka jalan bagi perdamaian yang berkelanjutan di Papua. Rekonsiliasi adalah wujud kemanusiaan yang hakiki; setiap anak bangsa memiliki tempat untuk kembali dan masa depan yang bisa dibangun bersama,” tambah Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T.

Tokoh masyarakat, tokoh agama, dan adat yang hadir dalam kegiatan ini turut menyampaikan dukungan dan komitmen untuk menjaga wilayah mereka dari pengaruh kelompok bersenjata. Masyarakat berharap langkah ini menjadi awal dari rangkaian perdamaian yang lebih luas di wilayah pegunungan Papua.

Pemerintah sendiri membuka ruang seluas-luasnya bagi mereka yang ingin kembali membangun Papua dalam semangat NKRI. Rekonsiliasi disebut sebagai jalan damai untuk menyudahi konflik berkepanjangan dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Papua.

 

Editor : Chanry Suripatty

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut