Suasana Duka dan Isak Tangis Warnai Pemakaman Jenazah Korban Banjir Bandang Pegaf di Kampung Kenyum

MANOKWARI, iNewssorongraya.id – Suasana haru dan penuh duka menyelimuti persemayaman dan pemakaman tiga jenazah korban bencana banjir bandang yang melanda Kampung Jim, Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Isak tangis mengiringi perjalanan jenazah menuju tempat peristirahatan terakhir di Kampung Kenyum, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Jumat (23/5/2025) malam.
Korban yang teridentifikasi sebelumnya telah menjalani proses identifikasi di RS Bhayangkara Polda Papua Barat setelah dievakuasi. Begitu identifikasi selesai, jenazah langsung diserahkan kepada keluarga untuk diberangkatkan menuju Kampung Kenyum.
Sesampainya di Kampung Kenyum, prosesi pemakaman dilaksanakan di Gereja Katolik Santo Isidoris, dengan misa arwah sebelum pemakaman dilakukan pada malam hari.
Banjir bandang yang melanda Kampung Jim pada pekan lalu telah menyebabkan kerusakan parah, dengan 19 orang hilang, empat selamat, dan empat lainnya mengalami luka-luka. Pencarian korban yang dimulai segera setelah bencana masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Pada hari ketujuh setelah bencana, tim SAR kembali menemukan satu jenazah yang berhasil dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses identifikasi. Proses pencarian yang sulit dan penuh tantangan cuaca ekstrem serta medan terjal, memaksa tim SAR untuk bekerja ekstra keras, meski harus berhenti sementara akibat hujan lebat.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Manokwari, Yefri Sabaruddin, menyampaikan bahwa meskipun cuaca buruk dan akses jalan terputus di dua titik, pencarian korban tetap berlanjut. Pada Jumat pagi, tim SAR bergerak dari posko utama, namun harus berjuang untuk memperbaiki jalan yang rusak dan berjalan kaki lebih dari dua kilometer menuju titik longsor.
"Medan yang dilalui sangat berat, tetapi tim SAR tetap berkomitmen untuk menemukan korban yang masih hilang," ujar Yefri Sabaruddin dalam laporannya.
Hingga Jumat (23/5/2025), tim SAR gabungan yang terdiri dari 130 personel berhasil menemukan 16 jenazah, sementara tiga korban lainnya masih dalam pencarian. Proses identifikasi yang dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) dan INAFIS Polda Papua Barat terus berjalan, dengan 13 jenazah telah teridentifikasi. Identifikasi dilakukan menggunakan sidik jari, data ante mortem, serta sampel DNA.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo menyampaikan bahwa proses identifikasi dilakukan secara profesional dan menyeluruh. Tim DVI dan INAFIS telah berhasil mengidentifikasi 13 jenazah dengan menggunakan berbagai metode identifikasi forensik.
“Tim DVI dan INAFIS Polda Papua Barat telah bekerja keras dan kami berhasil mengidentifikasi 13 jenazah dengan data yang ada,” ungkap Kombes Benny.
Meskipun proses identifikasi yang cukup kompleks masih berlangsung, pihak berwenang memastikan bahwa langkah-langkah telah dilakukan untuk segera mengembalikan jenazah kepada keluarga. Sementara itu, pencarian korban yang masih hilang terus dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk tim SAR, TNI, Polri, serta masyarakat setempat.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, jumlah korban yang telah ditemukan mencapai 16 orang, dengan tiga lainnya masih dalam pencarian. Tim SAR gabungan terus berupaya untuk menemukan sisa korban yang hilang di tengah medan yang penuh tantangan.
Bencana ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat setempat, namun upaya evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan SAR menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menghadapi tantangan yang ada.
Editor : Hanny Wijaya