get app
inews
Aa Text
Read Next : Breaking News! Tim SAR Temukan Lima Korban Hilang Banjir Bandang Catubouw, 14 Masih Dicari

Enam Korban Banjir Bandang di Pegaf Ditemukan Tewas, 13 Lainnya Masih dalam Pencarian

Senin, 19 Mei 2025 | 18:34 WIB
header img
Tim SAR gabungan bekerja keras melewati kondisi medan yang sulit melakukan evakuasi terhadap korban meninggal dunia bencana alam banjir bandang.

 


PEGAF, iNewssorongraya.id – Suasana duka menyelimuti Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat, setelah banjir bandang hebat melanda kawasan itu pada Jumat malam (16/5/2025). Hingga Senin (19/5/2025), enam jenazah korban berhasil ditemukan oleh Tim SAR gabungan, sementara 13 orang lainnya masih dalam proses pencarian.

Pencarian dilakukan oleh 66 personel gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Basarnas, BPBD Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Pegaf, serta bantuan tambahan dari Polda Papua Barat.

Operasi lapangan dipimpin langsung oleh Kapolres Pegunungan Arfak, AKBP Bernadus Okoka. Dalam apel gabungan pukul 08.00 WIT, ia memberikan semangat kepada seluruh tim sebelum mereka bergerak ke titik bencana di aliran Kali Meyof.

“Kami mengapresiasi semangat dan dedikasi seluruh personel gabungan. Meskipun cuaca dan kondisi medan cukup berat, semangat tetap terjaga. Pencarian akan kami lanjutkan esok hari,” ujar AKBP Okoka.

Dari enam korban yang ditemukan, satu jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga. Lima jenazah lainnya dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI).

Namun, upaya penyisiran terpaksa dihentikan sementara pada pukul 13.00 WIT akibat hujan deras yang meningkatkan risiko longsor susulan. Seluruh tim diarahkan kembali ke posko induk demi keselamatan.

Kabid Dokkes Polda Papua Barat, Kombes Pol. dr. Iskandar, Sp.B, QHIA, MARS, menegaskan bahwa seluruh proses identifikasi telah dipersiapkan menyeluruh dengan mendirikan posko mortem dan antemortem.

“Kami akan melakukan identifikasi melalui forensik, sidik jari, hingga pencocokan data dari keluarga korban,” jelas Iskandar. “Verifikasi identitas juga kami lakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.”

Polda Papua Barat juga mengerahkan 36 personel tambahan guna memperkuat misi kemanusiaan ini. Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom., menyampaikan komitmen institusinya dalam mendukung proses evakuasi dan identifikasi.

“Polda Papua Barat siap turun tangan langsung dalam misi kemanusiaan ini. Evakuasi dan identifikasi adalah prioritas utama kami,” tegas Kombes Benny.

Sementara itu, warga yang terdampak di sekitar lokasi bencana masih dalam kondisi rentan. Pemerintah daerah diimbau segera menyalurkan bantuan logistik dan medis, terutama bagi korban selamat yang mengalami trauma dan kehilangan tempat tinggal.

Data awal menyebutkan, dalam kejadian pertama terdapat satu korban tewas, empat orang selamat, dan 19 orang dilaporkan hilang. Dengan penemuan terbaru, total korban meninggal kini menjadi tujuh orang.

Tragedi banjir bandang di Pegunungan Arfak menjadi peringatan keras tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana di wilayah rawan. Meski medan sulit dan cuaca tidak bersahabat, semangat tim pencari dan harapan keluarga korban terus menyala.

Editor : Hanny Wijaya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut