get app
inews
Aa Text
Read Next : Anggota DPD RI Tolak Pengangkatan AKBP Choiruddin sebagai Kabid Propam Polda Papua Barat Daya

AKBP Choiruddin Wahid Tanggapi Kontroversi Mutasi Jabatan di Tengah Hilangnya Iptu Tomi Marbun

Kamis, 27 Maret 2025 | 12:41 WIB
header img
Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir, S.I.K., M.T.C.P. memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kapolres jajaran Polda Papua Barat serta pelantikan Kapolres Pegunungan Arfak, di Gedung Aula Arfak Conventional Hall Polda Papua Barat.

 

Sorong, iNewsSorongRaya.id – Mutasi jabatan AKBP Choiruddin Wahid sebagai Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Polda Papua Barat Daya menuai gelombang penolakan dari berbagai pihak. Sejumlah kalangan, termasuk keluarga mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, serta anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Papua Barat Daya, Paul Vinsen Mayor, menilai promosi tersebut tidak tepat, mengingat kasus hilangnya Iptu Tomi saat menjalankan tugas belum sepenuhnya terungkap.

Choiruddin, yang sebelumnya menjabat Kapolres Teluk Bintuni, merespons kritik tersebut dengan menegaskan bahwa dirinya tidak ‘gila jabatan’ dan siap diperiksa terkait kasus hilangnya Iptu Tomi. “Saya siap menjalani pemeriksaan agar semuanya menjadi jelas dan terang benderang. Tidak ada yang saya tutupi dalam insiden ini,” tegas Choiruddin dalam keterangannya kepada wartawan.

Hilangnya Iptu Tomi dan Dugaan Kejanggalan

Hilangnya Iptu Tomi terjadi pada 18 Desember 2024 saat ia memimpin operasi pengejaran kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Teluk Bintuni. Menurut Choiruddin, Iptu Tomi hanyut terbawa arus saat menyeberangi Sungai Rawara. Informasi ini pertama kali diterima dari anggota Satgas Yonif 642/Kapuas melalui HT satelit, yang kemudian ditindaklanjuti oleh tim gabungan TNI-Polri.

Namun, keluarga Iptu Tomi mempertanyakan kejelasan kronologi kejadian. Sang istri, Ria Tarigan, mengungkapkan bahwa ada perbedaan versi mengenai bagaimana suaminya bisa hilang. Ia menilai informasi yang diberikan kepolisian berubah-ubah dan tidak konsisten. Selain itu, keluarga juga menyesalkan lambannya pencarian, serta adanya dugaan penghalangan terhadap upaya mereka menyewa helikopter untuk membantu proses pencarian.

Pencarian yang Berlanjut dan Tudingan terhadap Choiruddin

Polda Papua Barat sendiri telah melakukan dua tahap pencarian sejak 18 Desember hingga 31 Desember 2024, serta dilanjutkan pada 27 Januari hingga 3 Februari 2025. Namun hingga kini, keberadaan Iptu Tomi masih menjadi misteri. Pencarian tahap ketiga dijadwalkan pekan depan dengan melibatkan personel TNI dan Basarnas.

Di tengah upaya pencarian ini, mutasi Choiruddin sebagai Kabid Propam Polda Papua Barat Daya justru memicu kontroversi. Keluarga Iptu Tomi menilai promosi tersebut tidak menghormati perasaan mereka, mengingat kasus hilangnya Iptu Tomi belum menemukan titik terang. “Kami merasa dilecehkan. Abang kami belum ditemukan, tapi beliau malah mendapatkan promosi jabatan,” ujar adik Iptu Tomi, Montery Marbun.

 

 

 

Desakan DPD RI dan Respons Kapolda

Penolakan terhadap promosi Choiruddin juga datang dari anggota DPD RI asal Papua Barat Daya, Paul Vinsen Mayor. Ia mendesak Kapolri untuk membatalkan mutasi tersebut, dengan alasan bahwa seorang Kabid Propam harus memiliki rekam jejak yang bersih serta integritas tinggi. “Saya meminta Kapolri mengkaji ulang keputusan ini demi menjaga marwah dan wibawa institusi Polri di mata publik,” ujar Paul Vinsen Mayor.

Sementara itu, Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir menepis tudingan adanya sabotase dalam hilangnya Iptu Tomi. Ia menegaskan bahwa pencarian telah dilakukan dengan maksimal meskipun hasilnya belum membuahkan titik terang. “Kami sudah mengerahkan berbagai upaya pencarian, dan kami tegaskan tidak ada sabotase dalam kasus ini,” kata Kapolda dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI.

Choiruddin Minta Sertijab Ditunda

Menanggapi polemik yang berkembang, Choiruddin menyatakan dirinya tidak memaksakan pelaksanaan serah terima jabatan (sertijab) sebagai Kabid Propam Polda Papua Barat Daya. Ia mengusulkan agar pelantikannya ditunda hingga situasi lebih kondusif dan kasus hilangnya Iptu Tomi lebih terang.

Choiruddin juga mengajak media untuk melakukan peliputan langsung pada pencarian tahap ketiga guna memastikan transparansi dalam penanganan kasus ini. “Saya membuka kesempatan bagi jurnalis untuk melihat langsung upaya pencarian ini. Tidak ada yang kami tutupi,” pungkasnya.

Dengan berbagai pihak yang terus mendesak transparansi dan kejelasan kasus ini, publik kini menantikan langkah tegas dari Mabes Polri dan Polda Papua Barat guna memastikan penyelesaian kasus hilangnya Iptu Tomi serta polemik mutasi AKBP Choiruddin Wahid.

 

Editor : Chanry Suripatty

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut