Pertamina Dorong Pertanian Hidroponik di Merauke, Relawan BUMN Beri Pelatihan untuk Masyarakat Lokal

MERAUKE, iNewssorongraya.id – Upaya meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi masyarakat terus menjadi perhatian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satu inisiatif nyata diwujudkan melalui program Relawan Bakti BUMN (RBB) Batch VII yang kali ini digelar di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, dengan Pertamina sebagai tuan rumah.

Relawan Bakti BUMN (RBB) Batch VII berikan penyuluhan bagi masyarakat lokal di Merauke soal pertanian hidroponik.

Baca Juga

North East Markisa: Harapan Baru Energi Nasional dari Papua Barat Daya

Dalam kegiatan yang berlangsung pada 17-19 Februari 2025 ini, sebanyak 15 relawan dari berbagai perusahaan BUMN turun langsung ke lapangan untuk memberikan pelatihan budidaya pertanian hidroponik. Metode ini diperkenalkan sebagai solusi bagi masyarakat yang ingin bercocok tanam secara produktif meskipun memiliki lahan terbatas.

Melalui transfer pengetahuan yang diberikan relawan, peserta pelatihan—yang berasal dari kelompok Papua Paradise dan Kelompok Wanita Tani Harapan Papua Baru—mendapat pemahaman mengenai instalasi media tanam, pemenuhan nutrisi, durasi paparan matahari, hingga waktu panen yang tepat. Selain itu, penggunaan bahan alami dan peralatan daur ulang dalam hidroponik juga menjadi salah satu aspek yang ditekankan dalam pelatihan ini sebagai upaya menjaga keberlanjutan lingkungan.

Relawan Bakti BUMN (RBB) Batch VII berikan penyuluhan bagi masyarakat lokal di Merauke soal pertanian hidroponik.

Rusdianti, Ketua Kelompok Rumah Binaan Harapan Baru Papua, mengungkapkan antusiasmenya terhadap pelatihan ini. “Saya sangat senang bisa belajar pertanian hidroponik. Dengan metode ini, saya bisa memanfaatkan lahan sempit untuk menanam sayuran seperti sawi, kangkung, dan pakcoy secara lebih efisien,” ujarnya.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Ispiani A, menegaskan bahwa keterlibatan relawan dalam program ini tidak sembarangan. “Pekerja Pertamina yang ikut serta telah melewati seleksi ketat dari Kementerian BUMN. Mereka tidak hanya berkomitmen meluangkan waktu dan tenaga, tetapi juga berkontribusi langsung di berbagai bidang, termasuk pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan kesehatan,” jelasnya.

Baca Juga

Simulasi Darurat Pertamina di Sorong: Uji Kesiapan Hadapi Insiden dengan Kolaborasi Solid

Selain pelatihan hidroponik, program RBB Batch VII di Merauke juga mencakup berbagai kegiatan sosial lainnya. Di bidang pendidikan, relawan memberikan edukasi di sekolah alam dan sekolah dasar. Sementara dalam aksi lingkungan, mereka mengajarkan pengelolaan sampah, melakukan penanaman pohon, serta membersihkan kawasan pantai. Pada sektor ekonomi, pendampingan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi fokus utama. Tak ketinggalan, di bidang kesehatan, relawan aktif memberikan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pembagian sembako dan makanan bergizi, serta layanan pemeriksaan kesehatan bagi balita dan lansia.

Salah satu relawan dari PT Pegadaian, Yubilariska Raventa Simangunsong, mengungkapkan kebanggaannya bisa berkontribusi dalam program ini. “Senang sekali bisa berbagi ilmu dan pengalaman dengan masyarakat di Merauke. Ini adalah wujud nyata kepedulian BUMN terhadap masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia,” katanya.

Relawan Bakti BUMN (RBB) Batch VII berikan penyuluhan bagi masyarakat lokal di Merauke soal pertanian hidroponik.

Sebagai perusahaan yang memimpin dalam transisi energi, Pertamina terus berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060. Melalui program sosial seperti ini, Pertamina tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat tetapi juga berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam operasionalnya.

Dengan beragam manfaat yang ditawarkan, pelatihan hidroponik ini diharapkan mampu menjadi solusi berkelanjutan bagi masyarakat Merauke dalam meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian lokal.

Editor : Chanry Suripatty