get app
inews
Aa Text
Read Next : RPPLH Papua Barat Daya: Membangun Masa Depan Lingkungan Berkelanjutan

Generasi Muda Papua Barat Daya Jadi Garda Depan Atasi Sampah Organik Lewat Budidaya Maggot

Kamis, 07 November 2024 | 21:38 WIB
header img
Program budidaya maggot. (FOTO: iNewsSorong.id - ZW)

 


AIMAS, iNewsSorong.id  – Dalam upaya menciptakan solusi berkelanjutan terhadap masalah sampah organik, generasi muda Papua Barat Daya kini mengambil peran aktif melalui program budidaya maggot. Program ini dipelopori oleh Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertanahan (LHKP) bersama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) wilayah Papua Barat Daya.


Program budidaya maggot. (FOTO: iNewsSorong.id - ZW)

 

 

Dengan tema "Inovasi Pengolahan Sampah Organik dengan Budidaya Maggot", program ini melibatkan ratusan pelajar dari sembilan SMA/SMK di Kabupaten Sorong. Para siswa diajak langsung untuk belajar pengolahan sampah organik menggunakan maggot, yakni larva lalat Black Soldier Fly (BSF) yang dikenal efektif mengurai sampah organik dan menghasilkan produk bermanfaat, seperti pupuk organik dan pakan ternak.


Program budidaya maggot. (FOTO: iNewsSorong.id - ZW)

 

 

Menurut Arnold, salah satu siswa peserta, pengalaman ini sangat berharga. “Saya sangat senang bisa ikut program ini. Selain mendapatkan pengetahuan baru, saya juga belajar langsung bagaimana cara budidaya maggot. Saya dan teman-teman akan mencoba menerapkannya di sekolah kami,” ujarnya.

Kegiatan ini menghadirkan instruktur lokal berpengalaman yang memberikan bimbingan langsung. Hal ini memungkinkan para siswa memahami proses pengelolaan sampah secara mendalam, mulai dari teknik budidaya hingga manfaat ekonomi dan ekologis yang bisa dihasilkan.


Program budidaya maggot. (FOTO: iNewsSorong.id - ZW)

 

 

Kepala Dinas LHKP Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu  menegaskan pentingnya mengenalkan metode ini kepada generasi muda. “Budidaya maggot merupakan solusi untuk mengatasi sampah organik di Papua Barat Daya. Oleh karena itu, kaum milenial harus mulai belajar dan mengenalnya sejak dini,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Wilayah IPPNU Papua Barat Daya, Siti Marfuah berharap program ini mampu mencetak pelopor lingkungan di kalangan pelajar. “Kami ingin kegiatan ini melahirkan generasi muda yang peduli terhadap kelestarian lingkungan dan mampu memberikan dampak nyata melalui budidaya maggot,” katanya.


Program budidaya maggot. (FOTO: iNewsSorong.id - ZW)

 

 

Program ini tak hanya menjadi langkah inovatif dalam pengelolaan sampah, tetapi juga membangun kesadaran lingkungan di kalangan pelajar. Dengan keterlibatan generasi muda, diharapkan Papua Barat Daya mampu mengatasi tantangan sampah organik secara berkelanjutan, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru.

Editor : Chanry Suripatty

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut