SORONG KOTA, iNewssorongraya.id - Di tengah sorotan publik atas dugaan pelanggaran ketenagakerjaan dan hukum, Yayasan Misool Eco Resort (MER) akhirnya angkat bicara. Lembaga konservasi itu menegaskan komitmennya untuk melakukan reformasi menyeluruh, memastikan keadilan lingkungan kerja, dan memperkuat kepatuhan hukum di internal organisasi.
Executive Secretary Yayasan MER, Jucolivia didampingi Staf saat memberikan keterangan resmi dalam Press Realease bersama wartawan di Kota Sorong, Selasa [7/10/2025]. [FOTO : iNewssorongraya.id - AND]
Dalam keterangan resmi yang disampaikan melalui Executive Secretary Yayasan MER, Jucolivia, pada Selasa (7/10/2025), Pembina Yayasan MER Andrew Miners menegaskan bahwa yayasan sedang melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan di bidang pengelolaan sumber daya manusia.
“Sebagai Pembina Yayasan MER, saya ingin menyampaikan tanggapan atas permasalahan ketenagakerjaan yang terjadi baru-baru ini dan menguraikan komitmen kami terhadap kenyamanan dan keadilan lingkungan kerja serta kesejahteraan karyawan,” ujar Jucolivia mengutip pernyataan resmi Andrew Miners.
Executive Secretary Yayasan MER, Jucolivia saat memberikan keterangan resmi dalam Press Realease bersama wartawan di Kota Sorong, Selasa [7/10/2025]. [FOTO : iNewssorongraya.id - AND]
Ia menekankan, Yayasan MER dan PT Misool Eco Resort adalah dua entitas hukum berbeda: yayasan bergerak di bidang sosial, kemanusiaan, dan konservasi tanpa orientasi keuntungan, sementara PT MER berfokus pada aktivitas komersial di bidang ekowisata.
Yayasan MER juga menyampaikan permohonan maaf tanpa syarat kepada dua mantan karyawan, ECL dan SMVP, yang disebut mungkin mengalami perlakuan tidak adil selama masa kerja.
“Kami memohon maaf dengan tulus kepada mantan karyawan ECL dan SMVP jika ada perlakuan tidak adil atau prosedur pemutusan hubungan kerja yang tidak sejalan dengan kebijakan organisasi maupun peraturan ketenagakerjaan Indonesia,” tulis Miners dalam pernyataannya.
Sebagai langkah korektif, yayasan menyebut telah mengambil tindakan tegas terhadap sejumlah anggota manajemen yang dianggap tidak sejalan dengan nilai-nilai profesionalitas dan integritas organisasi.
Executive Secretary Yayasan MER, Jucolivia saat memberikan keterangan resmi dalam Press Realease bersama wartawan di Kota Sorong, Selasa [7/10/2025]. [FOTO : iNewssorongraya.id - AND]
Dalam proses reformasi, Yayasan MER menegaskan penerapan audit internal menyeluruh, pembenahan kontrak kerja, hingga peninjauan ulang posisi manajemen untuk memastikan keselarasan nilai organisasi dengan standar hukum dan etika.
Yayasan juga mengonfirmasi perubahan penting dalam struktur organisasinya. Dimana sejak 18 September 2025, individu berinisial DDN dinyatakan tidak lagi bekerja di Yayasan MER maupun PT Misool, sementara LHS telah mengundurkan diri sebagai penasihat hukum yayasan.
“Kami akan meninjau dan mengevaluasi tindakan Ketua Yayasan apabila terbukti bertindak sewenang-wenang atau tidak profesional. Perilaku seperti itu bertentangan dengan nilai-nilai organisasi dan tidak akan ditoleransi dalam bentuk apa pun,” tegas Miners.
Executive Secretary Yayasan MER, Jucolivia saat memberikan keterangan resmi dalam Press Realease bersama wartawan di Kota Sorong, Selasa [7/10/2025]. [FOTO : iNewssorongraya.id - AND]
Dalam bagian lain, Yayasan MER meminta agar otoritas hukum dan pemangku kepentingan memperhatikan proses reformasi yang sedang berjalan ketika meninjau berbagai kasus hukum yang tengah dihadapi yayasan.
“Kami berkomitmen bekerja sama dengan seluruh pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan hukum dengan cara yang mengutamakan keadilan, sambil memastikan yayasan tetap dapat melanjutkan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Andrew.
Sebelumnya, Yayasan MER menjadi perhatian publik setelah muncul dugaan pelanggaran ketenagakerjaan, pelanggaran keimigrasian, hingga dugaan pemalsuan ijazah. Kasus tersebut memantik reaksi tajam dari praktisi hukum, anggota DPD, hingga DPR RI yang mendesak transparansi dan tanggung jawab lembaga terhadap hak-hak pekerja.
Executive Secretary Yayasan MER, Jucolivia saat memberikan keterangan resmi dalam Press Realease bersama wartawan di Kota Sorong, Selasa [7/10/2025]. [FOTO : iNewssorongraya.id - AND]
Sebagai langkah lanjutan, Yayasan MER menyatakan akan menerapkan kebijakan baru berbasis transparansi dan penghormatan terhadap martabat manusia, serta memastikan semua kegiatan sesuai peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan Indonesia.
“Bersama para karyawan, mitra, dan masyarakat, kami ingin membangun organisasi yang lebih kuat dan adil, yang benar-benar melayani misi sosial dan konservasi,” tutup Andrew Miners.
Yayasan Misool Eco Resort (MER) merupakan lembaga nirlaba yang berfokus pada pelestarian alam, pemberdayaan masyarakat, dan program kemanusiaan, beroperasi di bawah hukum Indonesia dan mematuhi standar donor internasional. Yayasan ini menjadi bagian penting dalam ekosistem konservasi laut dan pengembangan ekowisata berkelanjutan di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait