SORONG KOTA, iNewssorongraya.id - Menteri Hukum Republik Indonesia, Supratman Andi Agtas, menepati janjinya dengan memberikan tiga unit sepeda motor kepada tiga anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Papua Barat Daya yang viral di media sosial. Penyerahan hadiah dilakukan langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, di Main Hall Kantor Gubernur, Rabu (20/8/2025).
Hadiah Motor untuk Pejuang Merah Putih
Gubernur Elisa Kambu didampingi Sekda Yakob Kareth saat menyerahkan hadiah motor dari Menteri Hukum RI kepada tiga anggota Paskibraka Papua Barat Daya[FOTO : iNewssorongraya.id -SOT]
Ketiga anggota Paskibraka yang menerima hadiah adalah Karisto Gideon Dimara, Afgan Sapulete, dan Frans Beto Kolowa. Mereka menjadi sorotan publik setelah menunjukkan solidaritas dan kebersamaan saat Karisto hampir tumbang usai pengibaran bendera pada HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025) di Lantamal XVI Sorong.
Gubernur Elisa Kambu saat Video Call dengan Menteri Hukum RI.[FOTO : iNewssorongraya.id -SOT]
Dalam acara tersebut, Menteri Hukum turut melakukan video call dan menyampaikan langsung pesan kebanggaan Presiden Prabowo Subianto.
“Presiden sangat bangga atas semangat juang dan dedikasi kalian bertiga. Kalian telah menunjukkan arti sebenarnya dari persatuan dan loyalitas bagi bangsa,” ujar Supratman.
Selain hadiah motor, ketiganya juga mendapat kesempatan khusus untuk mengikuti pendidikan kedinasan Kementerian Hukum di masa depan.
Kisah Haru Karisto Dimara
Karisto Gideon Dimara, anggota Paskibaka Provinsi Papua Barat Daya tahun 2025. [FOTO : iNewssorongraya.id - SOT]
Di balik momen heroik itu, terselip kisah mengharukan. Karisto (17), siswa SMK YPK Bukid Zaitun Waisai, menerima kabar duka bahwa ayahnya meninggal dunia di Raja Ampat saat dirinya baru saja menyelesaikan tugas pengibaran bendera.
Meski dilanda kesedihan mendalam, Karisto tetap tegar menyelesaikan prosesi hingga tuntas.
“Saya mendapat kabar ayah meninggal setelah pengibaran bendera. Ibu saya pun wafat pada 2023, tepat di tanggal 17 Agustus. Saya anak bungsu dari delapan bersaudara, tapi saya harus kuat. Saya bangga bisa menjalankan tugas demi Merah Putih,” tutur Karisto dengan mata berkaca-kaca.
Ia berjanji akan menggunakan hadiah motor itu untuk mendukung sekolah dan kebutuhan sehari-hari, serta menegaskan cita-citanya menjadi anggota Brimob Polri.
Apresiasi dari Gubernur Papua Barat Daya
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu. [FOTO : iNewssorongraya.id - SOT]
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, menyebut aksi ketiga Paskibraka tersebut sebagai contoh inspiratif bagi generasi muda.
“Mereka luar biasa. Ketika Karisto hampir terjatuh, dua rekannya sigap merangkulnya. Itulah buah dari latihan disiplin dan kebersamaan. Kisah ini menjadi teladan, bukan hanya untuk Papua Barat Daya, tetapi juga untuk seluruh Indonesia,” ujarnya.
Elisa menambahkan bahwa ketiganya juga akan mendapatkan beasiswa kuliah, bahkan peluang untuk bergabung di TNI atau Polri bila berkeinginan. Selain itu, seluruh 46 anggota Paskibraka Papua Barat Daya juga menerima bantuan tunai Rp6 juta per orang dari pemerintah provinsi.
Kebanggaan dari Pelatih Purna Paskibraka
Mrs. Diana Prisilia Morin, Purna Paskibraka Nasional 1995 asal Papua. [FOTO : iNewssorongraya.id - SOT]
Diana Prisilia Morin, Purna Paskibraka Nasional 1995 asal Papua yang menjadi pelatih tahun ini, juga menyampaikan rasa bangganya.
“Selama sebulan latihan, anak-anak ini menunjukkan disiplin dan integritas tinggi. Hasilnya terlihat saat mereka tampil dengan formasi sempurna. Mereka adalah motivasi bagi generasi muda Papua Barat Daya,” kata Diana.
Inspirasi untuk Generasi Muda
Aksi heroik Paskibraka Papua Barat Daya. [FOTO : iNewssorongraya.id - SOT]
Kisah Karisto bersama Afgan dan Frans bukan sekadar cerita viral, tetapi simbol persahabatan, solidaritas, dan cinta tanah air. Aksi mereka menunjukkan bahwa perjuangan untuk Merah Putih tidak hanya soal fisik, melainkan juga kekuatan hati dan keteguhan jiwa.
Momen ini menjadi pengingat bahwa di balik tegaknya Sang Saka Merah Putih, ada pengorbanan, air mata, dan tekad kuat dari anak bangsa yang berani mengutamakan bangsa di atas kepentingan pribadi.
Kisah tiga anggota Paskibraka Papua Barat Daya, terutama Karisto Dimara yang tetap tegar meski kehilangan ayah saat bertugas, adalah potret nyata semangat kemerdekaan Indonesia. Hadiah motor dari Menteri Hukum bukan sekadar bentuk apresiasi, melainkan simbol pengakuan negara atas perjuangan generasi muda Papua yang mampu memberi teladan bagi seluruh anak bangsa.
Editor : Chanry Suripatty
Artikel Terkait