SORONG, iNewssorongraya.id – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sorong Kota telah mengamankan lima orang terduga pelaku terkait kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang pemuda di Jalan Kalimantan, Kampung Baru, Kota Sorong, Papua Barat Daya. Korban, yang diketahui bernama Wendy Sinaba, meninggal dunia setelah mengalami luka tusuk fatal akibat insiden yang terjadi pada Sabtu malam, 15 Februari 2025.
Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol Happy Perdana Yudianto, dalam keterangannya pada Senin (17/2/2025) di Mapolsek Sorong Barat, mengungkapkan bahwa lima orang telah diamankan guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Lima orang telah diamankan untuk dimintai keterangan. Dari hasil pemeriksaan, kami akan mengetahui peran masing-masing, termasuk siapa pelaku penikaman, provokator, dan pihak yang menggerakkan massa,” ujarnya.
Kapolresta menambahkan bahwa Wendy Sinaba meninggal dunia akibat luka tusuk, salah satunya di bagian dada yang bersifat fatal. Korban sebelumnya sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Maleo sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Minggu, 16 Februari 2025.
Menurut keterangan polisi, pengeroyokan terjadi di sekitar Masjid Al Falah, Kampung Baru, pada Sabtu malam. Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa Wendy merupakan korban salah sasaran dari aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda. Wendy, yang dalam waktu dekat akan menyelesaikan studinya di Politeknik Katolik Saint Paul Sorong, dianiaya hingga kehilangan nyawa.
Pasca-kejadian, kemarahan keluarga dan rekan-rekan korban memicu aksi blokade jalan di sekitar lokasi kejadian sebagai bentuk protes. Sementara itu, Polsek Sorong Barat menggelar mediasi yang dihadiri oleh Kapolresta Sorong Kota serta kepala suku dari kedua belah pihak guna mencari solusi atas insiden ini.
Jenazah Wendy Sinaba telah dimakamkan pada Senin sore (17/2/2025) dengan diiringi ratusan pelayat yang terdiri dari keluarga, kerabat, dan sahabat almarhum yang dikawal ketat aparat kepolisian. Sejumlah rekan korban mengenang Wendy sebagai sosok pemuda yang baik dan ramah kepada siapa saja.
Pihak keluarga berharap agar proses hukum berjalan secara transparan dan para pelaku dapat dijatuhi hukuman seberat-beratnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.
Editor : Hanny Wijaya
Artikel Terkait
