Drama Pilkada Maybrat: TNI-Polri Gagalkan Serangan Massa di Pleno Suara

ANDREW CHAN
Aparat gabungan TNI dan Polri berusaha mencegah aksi massa yang diduga hendak gagalkan proses rekapitulasi suara tingkat distrik Ayamaru. ( FOTO: TANGKAPAN LAYAR)

 


MAYBRAT, iNewsSorong.id – Suasana tegang menyelimuti Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, ketika sekelompok massa pendukung salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati menyerang lokasi rapat pleno rekapitulasi suara di Distrik Ayamaru pada Sabtu (30/11/2024). Massa yang membawa kayu dan batu berusaha menggagalkan proses pleno dengan tudingan adanya kecurangan saat pemungutan suara Pilkada pada 27 November 2024.


Aparat gabungan TNI dan Polri berusaha mencegah aksi massa yang diduga hendak gagalkan proses rekapitulasi suara tingkat distrik Ayamaru. ( FOTO: TANGKAPAN LAYAR)

 

 

Video amatir yang beredar menunjukkan aksi massa yang semakin brutal, memaksa masuk ke dalam ruangan rapat pleno dengan meneriakkan protes. Mereka mendesak agar pleno dihentikan, menimbulkan situasi mencekam yang mengancam keselamatan petugas.

Dalam situasi genting tersebut, pasukan gabungan TNI-Polri yang telah disiagakan langsung bertindak cepat. Upaya massa untuk menghentikan pleno berhasil digagalkan, sementara kotak suara dan dokumen rekapitulasi berhasil diamankan ke Polsek Ayamaru demi mencegah risiko lebih besar.


Aparat gabungan TNI dan Polri berusaha mencegah aksi massa yang diduga hendak gagalkan proses rekapitulasi suara tingkat distrik Ayamaru. ( FOTO: TANGKAPAN LAYAR)

Kapolres Maybrat Kompol Ruben Kbarek. (FOTO : iNewsSorong.id - TANGKAPAN LAYAR)

 

 

Kapolres Maybrat, Kompol Ruben Kabarek, mengonfirmasi bahwa aksi anarkis tersebut memaksa pembatalan sementara pleno rekapitulasi suara di Distrik Ayamaru. “Kami sudah berhasil mengamankan kotak suara, dan situasi kini kondusif. Kami juga terus menjalin komunikasi dengan kedua pihak paslon agar massa pendukung mereka tidak terprovokasi lebih lanjut,” ujarnya pada Minggu (1/12/2024).

Ia menambahkan bahwa pihaknya telah mengimbau semua pasangan calon untuk menempuh jalur hukum jika ada indikasi kecurangan, sesuai mekanisme yang disediakan oleh Bawaslu. “Kami sudah berkoordinasi agar masalah ini dilaporkan secara resmi, sehingga tidak ada tindakan main hakim sendiri,” tegasnya.

Meski situasi terkendali, aksi massa tersebut mencerminkan potensi kerawanan konflik yang masih tinggi dalam tahapan Pilkada di Maybrat. Kepolisian dan TNI akan terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi gejolak susulan dan memastikan proses demokrasi berjalan lancar hingga selesai.

Sementara itu, pleno rekapitulasi suara tingkat Distrik Ayamaru telah dijadwalkan ulang, dengan pengamanan ketat untuk menjamin kelancaran proses. Kabupaten Maybrat menjadi salah satu daerah yang masuk dalam daerah rawan empat dengan tinggal konflik tinggi dan mencerminkan betapa rapuhnya stabilitas demokrasi ketika ketegangan politik memuncak.

TNI-Polri pun kembali menegaskan komitmen mereka untuk menjaga keamanan dan stabilitas, memastikan bahwa setiap suara rakyat dihitung tanpa intervensi kekerasan.

 

 

 

 

Editor : Chanry Suripatty

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network