Raja Ampat Masuk dalam Potensi Rawan Pemilu, Wakapolda Papua Barat Minta Polisi Selalu Siap

WAISAI,iNewsSorongRaya.id - Wakapolda Papua Barat Brigjen Polisi Alfred Papare melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Raja Ampat, guna melihat langsung kesiapan jajarannya di wilayah hukum Polres Raja Ampat dalam pelaksanaan pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. 

Kunjungan Jenderal Bintang Satu ke Raja Ampat ini berlangsung selama dua hari pada 6 Februari hingga 7 Februari 2024, dalam rangka memastikan kesiapan pelaksanan dan pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) di Kabupaten Raja Ampat. 

Wakapolda Papua Barat Brigjen Pol. Alfred Papare, S.I.K juga melaksanakan kunjungan ke wilayah hukum Polres Raja Ampat, dalam rangka mengecek kesiapan pelaksanaan dan pengamanan jelang pencoblosan.

Wakapolda Papua Barat Brigjen Pol. Alfred Papare, S.I.K langsung melakukan pengecekan ke Kantor KPU guna memastikan kondisi surat suara aman, pengecekan anggota pengamanan, pengecekan gedung dan ruangan penyimpanan surat suara.

Usai melakukan pengecekan di Kantor KPU Raja Ampat, Wakapolda langsung menuju Kantor Bawaslu Raja Ampat guna pengecekan kesiapan petugas Bawaslu dan anggota Gakumdu dalam pengawasan dan penanganan pelanggaran pemilu agar benar-benar dilaksanakan sesuai prosedur.

Wakapolda Papare selanjutnya melakukan pengecekan kesiapan anggota Polres Raja Ampat yang berlangsung di Lapangan Apel Mapolres Raja Ampat, Rabu (7/2/2024). Pengecekan ini dilaksanakan guna memastikan jalannya pesta demokrasi berjalan lancar dan berlangsung kondusif.

"Polri komitmen soal kesiapan pengamanan TPS, siap logistik, keamanan logistik, siap netral dari awal hingga selesai kegiatan pemungutan suara, perhitungan dan penetapan," tegas Wakapolda di Waisai, Rabu (7/2/2024).

Wakapolda berharap, agar Polres Raja Ampat membuat langkah-langkah pencegahan untuk menetralisir pelanggaran-pelanggaran terhadap anggota. 

Selain itu, Papare juga menyampaikan bahwa Papua Barat masuk dalam potensi gangguan kamtibmas prioritas satu.

"Papua Barat khususnya Raja Ampat sendiri masuk dalam potensi gangguan Kamtibmas prioritas satu, dalam hal pelanggaran yang dalam TPS ada yang rawan dan ada yang kurang rawan," ungkap Wakapolda.

Menurutnya, Polres Raja Ampat merupakan Polres terbanyak dalam pendistribusian logistik pemilu melalui sarana laut atau perairan dari 13 Polres yang ada di wilayah Polda Papua Barat. 

Oleh sebab itu, lanjut Wakapolda Papare, anggota Polres Raja Ampat harus selalu siap.

"Anggota diharuskan membuat dokumentasi supaya masyarakat juga tahu tentang pelayanan terhadap masyarakat. Hal ini dilakukan agar kepercayaan masyarakat terhadap anggota Kepolisian kembali. Kapolres juga harus memaksimalkan pengawasan terhadap anggota," pungkas Wakapolda Papua Barat.

Editor : Sayied Syech Boften