Pesawat Yang Bawa Pilot Philip Mehrtens dan Rombongan Transit di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

TIMIKA, iNewsSorong.id -  Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 jam, Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens, yang didampingi Petinggi dan Tim dari TNI Polri serta salah seorang rekan sesame pilot akhinrya tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sabtu (21/9/2024) sekitar pukul 17:35 WITA

Ka Ops Damai Cartenz-2024, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengonfirmasi bahwa pesawat melakukan transit di Makassar untuk mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan perjalanan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

“Pesawat melakukan transit di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, untuk mengisi bahan bakar, sebelum melanjutkan penerbangan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta,” ujar Brigjen Faizal.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Pol. Bayu Suseno, menambahkan bahwa pesawat TNI Angkatan Udara yang membawa Pilot Philip Mark Mehrtens dan tim tiba dengan selamat di Makassar pada pukul 17:35 WITA.

“Setelah pengisian bahan bakar yang memakan waktu sekitar dua jam, tim akan melanjutkan penerbangan ke Jakarta dan diperkirakan tiba Bandara Halim Perdana Kusuma pada pukul 20:00 WIB.”, Tutup Kombes Bayu.

Sebelumnya diberitakan, Pilot Philip Mark Mehrtens yang sempat disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) selama 1,5 tahun akhirnya dibebaskan dan tiba dengan selamat di Mimika, Papua Pegunungan, Sabtu (21/9/2024). 

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, Kombes Pol Bayu Suseno dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi iNewsSorong.id menerangkan, pembebasan pilot Susi Air tersebut merupakan hasil dari operasi gabungan yang dilakukan oleh TNI-Polri dan Satgas Operasi Damai Cartenz-2024.

Menurut Bayu, Mehrtens yang berkewarganegaraan Selandia Baru ini dijemput oleh tim gabungan di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Nduga, Papua Pegunungan. Ia mengatakan, saat tiba di Timika,  Mehrtens selanjutnya dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Tim Medis yang telah disiapkan.  Mehrtens dilaporkan dalam kondisi sehat. 

Editor : Chanry Suripatty